Menilai Kekuatan Helm Safety dengan Uji Tekan

Di lingkungan kerja yang berisiko tinggi, seperti proyek konstruksi, pertambangan, hingga pabrik industri berat, helm safety adalah perlindungan utama bagi kepala pekerja. Cedera kepala termasuk kategori kecelakaan kerja paling fatal, sehingga kualitas helm tidak boleh dikompromikan. Untuk memastikan helm benar-benar aman dipakai, dilakukanlah uji tekan helm safety.

Definisi Uji Tekan pada Helm Safety

Uji tekan helm dengan mesin UTM

Uji tekan merupakan proses pengujian yang memberi tekanan terkendali pada suatu objek untuk menilai sejauh mana material dapat menahan beban. Pada helm safety, pengujian ini bertujuan memastikan ketahanan produk terhadap beban berat yang bisa jatuh dari ketinggian. Pengujian biasanya dilakukan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) atau alat khusus lain yang mampu mengukur gaya tekan dan deformasi helm. Hasil dari uji ini akan menjadi dasar penilaian apakah helm masih layak diproduksi massal atau perlu perbaikan. Penjelasan lebih mendetail tentang pengujian uji tekan, termasuk alat dan prinsip kerjanya, bisa Anda pelajari di situs PT Taharica.

Mengapa Uji Tekan Itu Wajib?

Infografis keselamatan, regulasi, dan kualitas produk.

Ada beberapa alasan mengapa produsen dan pengguna harus memperhatikan uji tekan:

  1. Keselamatan Nyata bagi Pekerja
    Helm berkualitas tinggi dapat menyerap energi dari benturan, sehingga kemungkinan cedera pada kepala menjadi jauh lebih rendah.
  2. Memenuhi Regulasi Keselamatan
    Banyak proyek hanya menerima helm yang telah lolos standar nasional atau internasional.
  3. Kontrol Kualitas Produk
    Uji tekan membantu memastikan konsistensi mutu pada setiap batch produksi.
  4. Meningkatkan Kepercayaan Pasar
    Produk yang terbukti aman lebih mudah diterima konsumen dan perusahaan besar.

Bagaimana Proses Uji Tekan Dilakukan?

Proses pengujian dilakukan secara sistematis dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pemilihan Sampel Helm – Diambil secara acak dari produksi agar hasil mewakili kualitas keseluruhan.

  2. Penempatan di Mesin Uji – Helm diletakkan di bawah penekan dengan posisi standar.

  3. Penerapan Gaya Tekan – Beban diterapkan secara bertahap, biasanya dalam satuan Newton.

  4. Pengamatan dan Pencatatan – Retakan, deformasi, atau kerusakan dicatat sebagai parameter evaluasi.

  5. Penilaian Hasil – Jika helm mampu menahan gaya sesuai syarat tanpa rusak fatal, produk dianggap lolos.

Standar yang Digunakan

Uji tekan helm safety tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada standar internasional yang dijadikan acuan, seperti:

  • SNI 1811:2007 – Standar resmi yang menetapkan persyaratan keselamatan untuk helm di Indonesia.

  • ANSI Z89.1 – Panduan resmi untuk keselamatan helm di sektor industri Amerika Serikat.

  • EN 397 – Standar yang menentukan syarat keselamatan helm dan dijadikan referensi di Eropa.

Standar ini mencakup batas minimum gaya tekan yang harus ditahan helm agar dianggap layak.

Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Helm

Tidak semua helm akan menunjukkan performa sama saat diuji. Beberapa faktor utama yang berpengaruh antara lain:

  • Jenis Material – Helm berbahan ABS atau polietilena umumnya lebih tangguh dibanding plastik biasa.

  • Desain Struktur – Helm dengan lapisan ganda dan suspensi internal lebih efektif menyerap tekanan.

  • Proses Produksi – Kualitas cetakan, suhu, dan finishing berpengaruh pada hasil akhir.

  • Kondisi Penyimpanan – Paparan panas dan sinar matahari terlalu lama bisa membuat helm rapuh.

Dampak Positif bagi Industri

Pelaksanaan uji tekan helm safety memberikan manfaat langsung:

  • Mengurangi Risiko Kecelakaan Fatal – Pekerja lebih terlindungi di lapangan.

  • Efisiensi Operasional – Helm yang kuat lebih awet sehingga mengurangi biaya penggantian.

  • Meningkatkan Citra Perusahaan – Perusahaan yang memperhatikan keselamatan kerja mendapat kepercayaan lebih tinggi.

  • Kepatuhan Regulasi – Menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum akibat kelalaian.

Selain manfaat langsung, uji tekan helm safety juga mendorong inovasi di industri produksi helm. Produsen terdorong untuk mengembangkan material baru yang lebih ringan namun tetap kuat, seperti kombinasi serat komposit atau plastik rekayasa. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna, tetapi juga memperpanjang umur pakai helm. Selain itu, data hasil uji tekan dapat dijadikan acuan penelitian dan pengembangan produk baru. Dari sisi pengguna, pemahaman akan pentingnya uji tekan membantu pekerja lebih disiplin dalam menggunakan helm sesuai standar, sehingga budaya keselamatan kerja semakin kuat dan risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Peran Produsen dan Pengguna

Produksi dan penggunaan helm keselamatan.

Produsen bertanggung jawab memastikan setiap helm yang dipasarkan telah melalui uji tekan. Di sisi lain, pengguna atau perusahaan harus selektif memilih helm yang terbukti lolos uji. Pekerja pun wajib memahami pentingnya menggunakan helm yang masih dalam kondisi baik, tidak retak, dan belum melewati masa pakai.

Kesimpulan

Pengujian tekan pada helm safety sangat penting untuk memastikan kepala pekerja terlindungi secara optimal. Proses ini lebih dari sekadar prosedur formal; ia menetapkan standar keselamatan yang memastikan helm mampu menahan beban sesuai kondisi kerja. Pemakaian helm yang sudah lolos uji tekan membantu perusahaan mempertahankan kinerja operasional dan mengurangi risiko cedera serius. Pada akhirnya, helm safety yang lolos uji tekan menjadi simbol nyata komitmen terhadap keselamatan kerja.

Share this: