Makanan adalah bahan yang dikonsumsi oleh organisme untuk memperoleh energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan. Makanan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti makanan nabati (seperti sayuran dan buah-buahan) dan makanan hewani (seperti daging, ikan, dan telur).
Makanan biasanya didapatkan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan sehingga dapat diolah menjadi berbagai jenis, seperti:
- Masakan lauk pauk (seperti nasi, lauk ikan, daging, ayam, dll)
- Makanan ringan (seperti kue, keripik, biskuit, dll)
- Makanan siap saji (seperti mie instan, kaldu instan, dll)
- Makanan olahan (seperti konser, sarden, dll)
- Makanan beku (seperti es krim, dll)
- Makanan fermentasi (seperti kecap, tempe, dll)
- Makanan kaleng (seperti kacang-kacangan, dll)
- Dan masih banyak lagi.
Makanan dapat disimpan di tempat penyimpanan makanan seperti lemari, kulkas, atau tempat makan khusus seperti kotak bekal.
Penyimpanan makanan yang baik sangat penting untuk mencegah pembusukan, penurunan kualitas, dan pencemaran mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan yaitu:
- Penyimpanan makanan pada suhu yang tepat
- Penggunaan wadah atau kemasan makanan yang tepat
- Penyimpanan makanan dalam keadaan yang steril
- Penyimpanan makanan dalam kondisi yang segar
- Penyimpanan makanan dalam waktu yang sesingkat mungkin
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan adalah penyimpanan pada suhu yang tepat. Suhu adalah faktor penting dalam penyimpanan makanan karena dapat mempengaruhi laju perkembangan mikroba, enzim, dan reaksi kimia yang dapat menyebabkan kerusakan makanan.
Beberapa suhu penyimpanan makanan yang umum digunakan untuk makanan adalah:
- Suhu dingin (0-5°C): Makanan yang dapat disimpan pada suhu ini antara lain daging, ikan, telur, susu, produk olahan susu, sayuran, buah-buahan, dan produk olahan daging.
- Suhu dingin lebih rendah (-18°C atau lebih rendah): Makanan yang dapat disimpan pada suhu ini antara lain daging, ikan, telur, susu, produk olahan susu, produk olahan daging, serta makanan yang dibekukan.
- Suhu ruang (20-25°C): Makanan yang dapat disimpan pada suhu ini antara lain bahan pangan kering seperti gula, tepung, bahan dasar makanan, rempah-rempah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahan pangan yang diolah.
- Suhu panas (60-70°C): Makanan yang dapat disimpan pada suhu ini antara lain makanan yang dipasteurisasi atau disterilkan.
Untuk mengukur suhu penyimpanan makanan agar sesuai dengan jenis makanannya, Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur suhu makanan, diantaranya:
- Termometer makanan: Ini adalah alat yang paling umum digunakan untuk mengukur suhu makanan. Terdapat beberapa jenis termometer makanan, seperti termometer oven, termometer daging, termometer susu, dan termometer inframerah.
- Termometer suhu tubuh: Alat ini digunakan untuk mengukur suhu internal daging atau ikan. Termometer ini dimasukkan ke dalam daging atau ikan sebelum dimasak, dan digunakan untuk memastikan bahwa daging atau ikan telah dimasak dengan baik.
- Termometer suhu udara: Alat ini digunakan untuk mengukur suhu udara dalam ruangan atau lemari es. Ini digunakan untuk memastikan bahwa suhu yang tepat digunakan untuk menyimpan makanan.
- Termometer infrared: Alat ini digunakan untuk mengukur suhu permukaan makanan. Ini digunakan untuk memastikan bahwa makanan dipanaskan dengan baik dan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
- Data logger suhu: ini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencatat suhu dari waktu ke waktu, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis perubahan suhu dalam jangka waktu tertentu.
Pengukuran suhu penyimpanan makanan sudah makin banyak alat-alatnya, salah satunya dengan data logger suhu dari HOBO. HOBO Stainless Temperature (4,900 ft.) Data logger merupakan data logger yang ideal untuk penyimpanan makanan, farmasi, autoklaf, dan aplikasi lain di mana data suhu akurasi tinggi sangat penting.
Dengan rentang suhu yang luas (-40 hingga 125C) dan housing baja tahan karat food grade, logger ini tahan terhadap kondisi proses, mulai dari pasteurisasi hingga pembekuan kilat dan pencucian. Logger ini juga cocok untuk aplikasi suhu tinggi atau bawah air yang dalam.
HOBO Stainless Temperature (4,900 ft.) Data logger memiliki berberapa fitur unggulan:
- Baja Tahan Karat Seri 316 Seri Makanan
- Akurasi tinggi dengan rentang suhu yang diperluas
- Cocok untuk aplikasi tekanan tinggi hingga 2200psi
- Pembacaan cepat melalui interface USB langsung
- Kompatibel dengan HOBOware dan HOBOware Pro untuk pengaturan logger dan grafik & analisis
Untuk informasi produk secara detail, jangan sungkan untuk menghubungi kami melalui: