Anda mungkin belum pernah mendengar soal istilah water monitoring sebelumnya, atau mungkin sudah pernah mendengar tapi belum paham betul maksudnya. Jangan khawatir, karena di artikel ini kita akan membahas tentang air serta prinsip-prinsip dasar dari kualitas dan pemantauan air.

Kelangkaan Air
Tahukah kamu bahwa kurang dari 3% dari air yang ada di bumi merupakan air tawar? Dengan kata lain, 97% air sisanya sulit untuk diakses. Hal ini karena air tersebut berupa air laut yang asin atau air tawar yang terkunci dalam bentuk gletser dan es.

Kelangkaan air bisa artinya kelangkaan dalam bentuk ketiadaan air secara fisik atau tidak adanya akses terhadap air dikarenakan kegagalan institusi dalam menjamin sumber air atau tidak adanya infrastruktur yang memadai itu sendiri. Menurut UN Water, “kelangkaan air sudah menimpa setiap benua, dan semakin banyak daerah yang mencapai batas kemampuan mereka dalam menyediakan air yang bisa didistribusikan secara berkelanjutan”. Banyak orang harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk mendapatkan air. Faktanya, lebih dari 2 miliar orang tinggal di negara yang mengalami isu ketersediaan air yang tinggi (UN, 2018). Selain itu sekitar 4 miliar orang, atau hampir ⅔ dari populasi dunia, mengalami kelangkaan air selama minimal 1 bulan dalam setahun (Mekonnen and Hoekstra, 2016).

Fakta ini mencengangkan karena manusia bertindak seolah-olah air adalah sumber daya yang tidak terbatas, padahal faktanya tidak demikian. Kita telah terlena dengan air yang selama ini kita nikmati, seolah-olah air tersebut tidak akan pernah habis. Padahal kenyataannya, sumber air kita menghadapi resiko di seluruh dunia. Tidak hanya itu, sumber air sebanyak 2 miliar orang di dunia diperkirakan sudah tercemar oleh feses. Bakteri, virus, dan parasit bisa masuk ke saluran air dengan banyak cara, mulai dari kebocoran selokan, limbah yang tidak dikelola dan langsung dibuat ke saluran air, sampai pada penanganan dan penyimpanan air yang tidak higienis.

Kualitas Air : Mendefinisikan Air yang Aman untuk Dikonsumsi oleh makhluk hidup
Kualitas air dapat didefinisikan sebagai pengukuran kecocokan air untuk kegunaan tertentu, yang biasanya didasarkan pada karakteristik sebagai berikut

  • Fisik: temperatur, warna, cahaya, sedimentasi yang berada di air
  • Kimiawi: kandungan oksigen, tingkat keasaman (pH), salinitas, kandungan nutrien, serta kontaminan lain
  • Biologis: bakteri, alga, dan fitoplankton.

Air yang jernih dan tidak keruh menjadi salah satu indikator dalam menilai kualitas air.
Parameter untuk menilai kualitas air ini tidak hanya relevan untuk memantau air permukaan seperti laut, danau dan sungai, tetapi juga bisa digunakan untuk menilai air tanah dan juga air hasil proses industri.

Pemantauan Air: Mengapa dan Bagaimana
Kegiatan pemantauan air bisa menjawab beberapa pertanyaan mendasar seperti bagaimana kondisi sumber air kita, dan apakah air tersebut aman untuk dipakai melakukan berbagai aktivitas seperti berenang, memancing, irigasi, dan bahkan dikonsumsi.

Pemantauan air menjadi penting untuk mengetahui apakah air yang digunakan sudah aman.
Lebih jauh lagi, memantau kualitas air menjadi kian penting karena hal itu bisa membantu ilmuwan untuk memprediksi dan mempelajari tentang siklus alami air serta dampak dari campur tangan manusia terhadap proses natural tersebut. Usaha mengukur kualitas air ini juga bermanfaat untuk membantu proyek-proyek restorasi sumber air dan untuk memastikan bahwa standar lingkungan tertentu sudah terpenuhi.

  • Suhu (dalam Celcius): Organisme air seperti ikan, serangga, dan siput sensitif terhadap perubahan suhu air. Karenanya, mereka membutuhkan suhu tertentu untuk bisa bertahan hidup. Selain itu suhu juga berpengaruh terhadap jumlah kandungan oksigen yang terkandung dalam air.
  • Kekeruhan (dalam satuan JTU): Tingkat kekeruhan adalah pengukuran tingkat kejernihan air, tapi tidak sama dengan warna. Air yang keruh bisa jadi akibat erosi tanah, limpasan dari area perkotaan, perkembangan alga, serta gangguan pada sedimen di dasar.
  • Kandungan Oksigen yang Terlarut (dalam PPM atau PPT): Kandungan oksigen, atau biasa disebut DO, penting untuk kehidupan ekosistem akuatik. Kebanyakan makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu, badan air yang memiliki kadar oksigen yang tinggi dalam waktu yang konsisten cenderung menunjukkan lingkungan yang sehat dan stabil.
  • pH: pH adalah pengukuran keasaman air. Skala pH yaitu dari angka 0 (sangat asam) sampai 10 (sangat basa), dengan angka 7 yang menandakan pH netral. Organisme akuatik membutuhkan tingkat pH tertentu dan bisa jadi terdampak hebat jika tingkat pHnya terlalu rendah atau tinggi. Biasanya makhluk hidup bisa hidup di tingkat pH 6.5 sampah 8.0.

Untuk Melakukan pemantauan air (Water Monitoring) dapat menggunakan HOBO Dissolved Oxygen Data Logger U26-001. Alat ini dapat memantau kualitas air secara canggih dan efisien. Pemantauan kualitas air sangat penting agar kualitas air yang kita minum/gunakan memiliki kualitas air yang baik.

alatuji.co.id sebagai Distributor resmi HOBO Data Logger menjual alat pemantauan kualitas air. Kami sudah dipercaya oleh lebih dari ratusan perusahaan untuk masalah water level & quality monitoring ataupun perekaman data lainnya.
Untuk Informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi bagian marketing kami melalui whatsapp di 0813 1066 1358, 0812 9595 7914 dan Email ke eki.alatuji@gmail.com, parmin.alatuji@gmail.com

Produk Pilihan yang berkaitan dengan artikel “HOBO Data Logger Membantu dalam Water Quality Monitoring

Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *