Air mengalir dari danau menuju laut dengan melalui sungai. Kemudian, air-air di laut menguap akibat panas dari sinar matahari (Evaporasi). Kemudian uap-uap tersebut terkumpul karena tekanan udara hingga menjadi kumpulan uap air padat yang disebut dengan awan. Selanjutnya, awan tersebut semakin padat hingga menjadi berat dan karena tidak kuat, akhirnya awan tersebut turun kebawah dan mencair hingga menjadi tetesan air (Kondensasi). Tetesan air tersebut jatuh kebawah akibat pengaruh gaya gravitasi hingga jadilah hujan(Presipitasi). Proses tersebut akan terus berulang sepanjang waktu. Proses tersebut dinamakan proses peredaran air.
Saat hujan, air dapat jatuh kemana saja. Bisa ke sungai, tanah, bahkan berbatuan hingga bangunan. Air permukaan yang mengalir maupun tergenang (danau, rawa, waduk), dan sebagian air yang berada bawah permukaan daratan akan terkumpul hingga mengalir melalui sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air daratan itu terjadi dalam komponen siklus hidrologi membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di planet bumi ini keseluruhan relatif tetap, yang berubah hanyalah wujud dan tempatnya.
Dalam pertanian dan perkebunan, air hujan biasanya mengalir menuju irigasi untuk membantu peredaran air. Selama irigasi dialiri oleh air, maka kebutuhan air akan tanaman pertanian atau perkebunan akan terpenuhi. Meskipun irigasi dialiri oleh air, terkadang volume air tidak dapat dipastikan apakah akan cukup untuk waktu mendatang. Selain itu, peredaran air terkadang tidak merata membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak merata. Hal ini dapat mengurangi hasil panen karena tidak meratanya pertumbuhan.

Selain itu, air irigasi yang tidak merata dapat menyebabkan kekeringan di area tertentu. Oleh sebab itu, peredaran air harus dipantau untuk mencegah tidak meratanya pertumbuhan tanaman bahkan kekeringan. Salah satunya dengan pemantauan dan pencatatan dengan menggunakan water level data logger. Water level data loggermampu mengukur dan memantau kondisi irigasi dan peredaran air di kawasan pertanian dan perkebunan.
13-Foot Depth Titanium Water Level Data Logger HOBO U20-001-04 dapat melakukan pemantauan air terutama di kawasan pertanian dan perkebunan. Water level akurasi terbaik, versi ini sangat ideal untuk memantau tingkat air dan suhu di sumur, sungai, danau dan lahan basah serta dapat bekerja dengan baik di perkebunan terutama dalam menjaga peredaran air irigasi. Sudah banyak perkebunan di Indonesia yang menggunakan water level dari HOBO. Karena akurasi dan real-time data yang diberikan HOBO mampu memenuhi kebutuhan perusahaan perkebunan di Indonesia.

Jika anda tertarik dengan water level HOBO dari kami, silahkan hubungi kami melalui webchat, Telepon 0878 7867 0721, Whatsapp 0878 7867 0721 atau email ke marketing.hobo@taharica.com.